Waktu demi waktu berlalu lembar lembar kehidupan tergores dengan banyak aksara perjalanan jauh menambah banyak tulisan yang tertoreh atas kertas hidup
Dari semua kisah manis pahit asin asam tertuang dengan indah
Menembus gelap pekatnya langit melalui berkelok keloknya jalanan
Menapaki jalan berlubang menerjang terjalnya gunung hingga pada titik puncak melihat keagungan Karya Sang Khalikh
Di seperempat malam ku menengadah menatap ke atas melihat atap gubuk kehidupan seraya tak terbendung butiran bening meleleh di pelupuk mata
Melihat dan mendengar senyum manis dan cerita bocah bocah yang ingin di dengar
Cerita kepolosan masa di mana bermain bersama pergi mengambil air pergi memilih kayu bakar
Berlari bahkan cerita keseruan ketika apel pagi disekolah
“Beta di sekolah pagi biasa apel tangan harus angkat kami hormat bendera salam bapa mama guru baru masuk kelas”
“Beta sekarang senang kalau duduk tenang tenang dengar kalau bapak ibu guru cerita”
“Beta masih ingat beta pung kawan kawan”
“Beta suka menyanyi lagu Tuhan AllahKu Luar Biasa”
“Beta su ada kawan baru Beta punya pak Ju nama Adhy”
Cerita-cerita yang menginspirasi setiap masa adalah lembar kenangan
Jarak hanyalah perbedaan Ruang, Kamu di sana kami di sini
Makasih banyak sambutan yang terbaik ketika Lu liat pertama Beta dan dengan semangat Pange Kaka Adhi datang salam jabat yang hangat kamu datang hampiri Beta
Terima kasih banyak Beta hanya mau bilang bahwa dari kamu Beta belajar dari kamu Beta bisa sampe di titik ini Beta Tau bahwa Katong Pu Tuhan itu Sangat Bae buat Katong
Jang Lupa ee di masa ini rajin sekolah Minggu terus jadi ana Bae, Katong tetap basodara
Beta coba gores ini sediki di baranda hanya buat jadi bahan cerita Beta buat kesaksian Anugerah Tuhan buat Katong
Sehat sehat ee Tuhan buka jalan kiranya Katong bisa selalu jadi orang Bae di hari-hari yang Tuhan masih kasi katong kesempatan
Sampe bakudapa di lain kesempatan
Dari basong 2 Beta belajar
Adhy96, Medio April 2025