
KUPANG-dmckoe.com, Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan ke-80 Tahun 2025 Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur, digelar Upacara Tabur Bunga sebagai bentuk penghormatan kepada jasa para Pahlawan, yang dilangsungkan di Dermaga Mako Kodaeral VII, pada Senin (10/11/2025).
Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma yang hadir dalam kesempatan tersebut mendapat kehormatan menjadi Inspektur Upacara. Sedangkan selaku Komandan Upacara yakni Letkol Laut (S), Firman Hidayat.
Upacara yang berlangsung khidmat tersebut diawali dengan Penghormatan kepada Arwah Pahlawan yang telah gugur, dilanjutkan dengan Mengheningkan Cipta dipimpin oleh Inspektur Upacara kemudian Pelarungan Karangan Bunga dan Tabur Bunga. Setelah itu, Pembacaan Doa kemudian Penghormatan Terakhir kepada Arwah Pahlawan yang telah gugur.
Mengusung tema “Pahlawanku Teladanku, Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan”, upacara ini dihadiri juga oleh Staf Ahli Tim Penggerak PKK Provinsi NTT, Vera Christina Sirait Asadoma, perwakilan unsur Forkopimda Provinsi NTT, dan para Pejabat Utama TNI – Polri serta jajaran Jalasenastri, Persit Kartika Chandra Kirana, dan PIA Ardhya Garini.
Momentum semangat kepahlawanan sesuai dengan tema kali ini mengajarkan kita tiga hal yang dapat kita teladani dari para Pahlawan Bangsa, yakni :
Pertama, Kesabaran Para Pahlawan.
Di mana para Pahlawan mengajarkan kita untuk sabar menempuh ilmu, sabar menyusun strategi, sabar menunggu momentum, dan sabar membangun kebersamaan di tengah segala keterbatasan. Mereka tetap bersabar meski menghadapi perbedaan pandangan dan jalan perjuangan. Dari kesabaran itulah lahir kemenangan, karena mereka tahu bahwa kemerdekaan tidak diraih dengan tergesa-gesa, tetapi ditempa oleh waktu dan keikhlasan.
Kedua, Semangat untuk Mengutamakan Kepentingan Bangsa di atas Segalanya.
Setelah kemerdekaan diraih, para pahlawan tidak berebut jabatan, tidak menuntut balasan, tidak mengincar apa yang ditinggalkan penjajah. Mereka justru kembali ke rakyat, mengajar, membangun, menanam, dan melanjutkan pengabdian. Di situlah letak kehormatan sejati : bukan pada posisi yang dimiliki, tetapi pada manfaat yang ditinggalkan.
Ketiga, Pandangan Jauh kepada Masa Depan Bangsa.
Para pahlawan berjuang untuk generasi yang akan datang, untuk kemakmuran bangsa yang mereka cintai. Dan menjadikan perjuangan ini sebagai bagian dari ibadah, darah dan air mata mereka adalah doa yang tak pernah padam. Menyerah berarti meninggalkan amanah kemanusiaan. Ini adalah modal besar bagi generasi kita saat ini, dimana semangat perjuangan yang pantang menyerah, adalah kekuatan bagi kita dan generasi mendatang untuk meneruskan cita-cita para pahlawan yang selama ini telah ditunaikan.
Sebagaimana para pahlawan telah memberikan segalanya untuk Indonesia, maka kini giliran kita menjaga agar api perjuangan itu tidak pernah padam, dengan terus bekerja, bergerak dan berdampak.
PAHLAWANKU TELADANKU, TERUS BERGERAK, MELANJUTKAN PERJUANGAN !!!
(Sumber: SiPers Biro Adpim Setda. Prov. NTT#AyoBangunNTT; Alex Raditia, Nuel Here Wele, Ady Hau – Nur)
